Brand Story
5 Masalah Hormon yang Menyebabkan Kerontokan Rambut
Masalah kerontokan rambut bisa dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari hormon, stres yang tidak dikelola dengan baik, pola hidup yang tidak sehat, hingga asupan makanan yang tidak bergizi. Pada artikel kali ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai masalah kerontokan rambut yang disebabkan oleh hormon tubuh. Ada apa saja, ya? Simak terus artikel berikut ini, ya!
Pola kebotakan (Androgenetic Alopecia)
Androgenetic Alopecia atau lebih dikenal sebagai pola kebotakan pria dan wanita, merupakan salah satu penyebab utama kerontokan rambut yang bersifat genetik dan dipicu oleh hormon. Kondisi ini dapat terjadi ketika hormon dihdrostesteron (DHT), turunan dari testosteron, menyerang folikel rambut secara perlahan. Akibatnya, rambut yang tumbuh menjadi semakin tipis, pendek, dan halus hingga akhirnya berhenti tumbuh sama sekali. Pada pria, kerontokan ini biasanya dimulai dari garis rambut yang mundul dan menipis di bagian atas kepala. Sementara pada wanita, pola kerontokan cenderung terjadi merata di bagian atas kepala tanpa menyebabkan kebotakan total.
Pasca melahirkan atau menopause (hormon estrogen dan progesteron)
Kerontokan rambut akibat perubahan hormon estrogen dan progesteron umumnya dialami oleh wanita dalam fase setelah melahirkan atau saat memasuki masa menopause. Selama kehamilan, kadar estrogen yang tinggi membuat rambut tampak lebih tebal karena memperpanjang fase pertumbuhan rambut. Namun, setelah melahirkan, kadar estrogen turun secara drastis, menyebabkan banyak rambut yang sebelumnya tertahan di fase pertumbuhan tiba-tiba masuk ke fase rontok (Telogen). Hasilnya, kerontokan rambut terlihat lebih signifikan dalam waktu singkat, dan disebut sebagai telogen effluvium. Hal serupa juga terjadi pada masa menopause, ketika produksi estrogen dan progesteron menurun secara alami. Kedua hormon ini berperan penting untuk menjaga siklus pertumbuhan rambut yang sehat. Penurunannya membuat rambut tumbuh lebih lambat, mudah patah, dan lebih cepat rontok. Tapi tidak perlu khawatir, kondisi ini bisa dicegah dengan perawatan hormon (HRT), merubah gaya hidup lebih sehat, serta penggunaan produk perawatan rambut yang tepat untuk memperkuat akar rambut dan merangsang pertumbuhan rambut kembali.
PCOS (Polycystic Ovary Syndrome)
PCOS (Polycystic Ovary Syndrome) adalah kondisi yang dialami oleh para wanita, yang berhubungan erat dengan ketidakseimbangan hormon androgen yang meningkat secara signifikan. Pada kondisi ini, tubuh wanita memproduksi hormon pria seperti testosteron dalam jumlah yang lebih tinggi dari normal, yang kemudian diubah menjadi DHT (Dihidrotestosteron). DHT inilah yang menyebabkan folikel rambut mengecil, sehingga rambut menjadi tipis, rapuh, dan mudah rontok–khususnya di area tengah atau atas kepala.
Gangguan Tiroid (Hipotiroidisme)
Kerontokan rambut akibat hipotiroidisme seringkali datang secara perlahan, namun sangat mengganggu karena mempengaruhi penampilan secara menyeluruh. Hipotiroidisme adalah kondisi dimana kelenjar tiroid tidak memproduksi hormon tiroid dalam jumlah yang cukup, sehingga berdampak langsung pada metabolisme tubuh termasuk siklus pertumbuhan rambut. Hormon tiroid yang rendah memperlambat aktivitas sel, termasuk sel-sel yang bertugas untuk memperbaiki dan menumbuhkan rambut. Akibatnya, rambut rontok lebih cepat dari biasanya dan butuh waktu lama untuk tumbuh kembali. Rambut pun cenderung lebih tipis, kering, dan mudah patah bahkan pada bagian alis dan tubuh.
Stres yang tidak dikelola dengan baik
Di balik helai rambut yang rontok secara tiba-tiba, seringkali tersembunyi akar masalah yang tidak terlihat yaitu stres berkepanjangan dan tidak dikelola dengan baik. Saat tubuh mengalami tekanan fisik atau emosional, hormon kortisol–yang dikenal sebagai hormon stres–diproduksi dalam jumlah tinggi. Kondisi kelebihan kortisol ini tidak hanya mempengaruhi suasana hati dan sistem imun, tetapi juga mengganggu siklus pertumbuhan rambut. Rambut yang semula berada di fase pertumbuhan (Anagen) bisa secara prematur berpindah ke fase istirahat (telogen), sehingga menyebabkan kerontokan rambut. Akibatnya, dalam beberapa minggu hingga bulan setelah stres berat, seseorang bisa mengalami kondisi kerontokan rambut yang sangat drastis.
Atasi Masalah Rambut Rontok Akibat Hormon dengan Advanced Anti Hair Fall Therapy di Thick and Black ERHA Hair Clinic!